
Bandung,infokalbar.com Matahari pagi menyapa Kabupaten Sanggau dengan lembut. Di balik rimbunnya hutan Kalimantan Barat, para pemimpin desa berkumpul. Mereka datang dengan satu tekad: memperkuat Indonesia dari akar rumput.
Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, membuka acara dengan suara penuh keyakinan:
“Desa adalah pilar utama NKRI. Di sinilah, Pancasila harus hidup, bukan sekadar diucapkan.”

Acara Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pemimpin Berwawasan Kebangsaan digelar bukan sekadar formalitas. Ini adalah gerakan nyata membangun desa yang tangguh, akuntabel, dan nasionalis.
Mengapa Bimtek Ini Penting? Dalam sambutannya, Bupati Ontot menekankan 6 poin krusial:
- Pancasila Harus Mengalir di Darah Pemimpin Desa
“Tak ada ruang untuk intoleransi. Kepala Desa harus jadi teladan, menjunjung Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
- Bela Negara Bukan Hanya di Medan Perang
Menjaga kerukunan, melayani warga dengan adil, dan menangkal radikalisme adalah bentuk bela negara paling nyata.
- Kolaborasi Kepala Desa & BPD: Kunci Desa Maju
“Jika pemimpin desa dan BPD bersinergi, desa akan menjadi kekuatan ekonomi dan sosial,” ujar Ontot. - Desa sebagai Benteng Terakhir NKRI
Ancaman disintegrasi bisa muncul dari konflik lokal. Pemimpin desa harus peka dan sigap. - Lawan Radikalisme dengan Pendidikan Kebangsaan
Bimtek ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan mendeteksi paham intoleran. - Transformasi Pelayanan Publik Berbasis NKRI
“Desa harus jadi contoh tata kelola yang transparan dan pro-rakyat,” pesan Bupati. - Desa sebagai Penjaga NKRI
80% konflik sosial di Indonesia bermula dari ketimpangan di tingkat desa (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Desa berkontribusi 56,7% terhadap ketahanan pangan nasional (Kementerian Desa).
Program prioritas Pemkab Sanggau: 100% desa harus memiliki perencanaan berbasis wawasan kebangsaan.
Di Sanggau, Desa Entikong menjadi contoh. Dulu rawan konflik, kini jadi perbatasan yang damai berkat program “Satu Desa Satu Ideologi”.
Sanggau Menuju Desa Emas 2030
Bupati Ontot menutup acara dengan pesan menggugah. “Jika desa kuat, Indonesia tak akan goyah. Mari buktikan, dari Sanggau, kita jaga NKRI!”
Acara ditutup dengan doa bersama. Para peserta pulang dengan semangat baru: membangun desa, membela tanah air.
( Wans )