JAKARTA – Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami erupsi yang memunculkan kolom abu setinggi 4.000 meter di atas puncak, Sabtu malam (11/1).
Letusan yang berlangsung sekitar tiga menit ini disertai dengan lontaran lava pijar yang teramati sejauh 2 km dari pusat erupsi. Kolom abu yang berwarna kelabu tampak mengarah ke barat sementara aktivitas vulkanik lainnya terus berlangsung.
Erupsi ini menambah rangkaian aktivitas Gunung Ibu yang telah menunjukkan fluktuasi tinggi dalam beberapa hari terakhir. Sehari sebelumnya, pada Jumat (10/1) gunung ini juga meletus dua kali, dengan kolom abu setinggi 3.000 meter. Walaupun aktivitas vulkanik cukup intens, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan bahwa fenomena ini masih dalam kategori wajar dan tidak ada perubahan signifikan terhadap tingkat bahaya.
Gunung Ibu saat ini berada pada status ‘Siaga’ level III yang telah diberlakukan sejak Juni 2024. Mengingat status ini, PVMBG telah merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius 4 km dari puncak gunung, serta 5,5 km di sektor utara kawah aktif.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan pelindung mata saat beraktivitas di luar rumah guna menghindari dampak abu vulkanik. Selain itu, pemerintah daerah diminta untuk terus berkoordinasi dengan PVMBG dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya.
Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menegaskan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk menjaga keselamatan. “Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada, tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi, dan selalu mengikuti informasi terbaru dari otoritas terkait,” katanya.
Meskipun situasi masih terkendali, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama. (*)