Rehab Pecandu Narkoba, Kini Sambas Miliki Yayasan Rehabilitasi

Sambas, infokalbar.com – Yayasan Geratak Kabupaten Sambas adalah sebuah lembaga yang berbentuk Yayasan di wilayah Kabupaten Sambas, Yayasan Geratak ini membidangi penangganan permasalahan kesehatan dan sosial Napza serta TBC, HIV dan AIDS di Kabupaten Sambas. Selasa, (2/3/2021).

Dengan VISI “Mewujudkan masyarakat yang Cerdas, Religi, Bijak dan Peduli terhadap Permasalahan Kesehatan dan Sosial Napza serta TBC, HIV dan AIDS di Kabupaten Sambas,”.

Yang beralamat  Sekretariat: Dusun Tanjung Putat RT.005/ RW.001 No.72 Desa Sepuk Tanjung, Kecamatan Sebawi. Alamat gedung fasilitas layanan Rehabiltasi  di jalan pangsuma, Desa lonam, Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat – Indonesia, dan Didirikan berdasarkan Akte Notaris dengan No. 16, pada tanggal 10 November 2017.

Ryan Setiawan adalah salah satu Inisiator berdirinya Yayasan Geratak Kabupaten Sambas ini menceritakan proses berdirinya Yayasan Geratak Di kabupaten Sambas.

“Semangat awal mendirikan lembaga ini adalah melihat fenomena yang terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Sambas terkait peningkatan angka Penggunaan dan Penyalahguna Napza (Narkoba), juga permasalahan terkait, termasuk tingginya penambahan kasus penderita TBC dan infeksi HIV dan AIDS,. Maka kami berinisiatif mendirikan “Yayasan Geratak Kabupaten Sambas” sebagai wadah untuk kegiatan/program Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan dan Penyalahgunaan Napza, serta Pencegahan dan Penanggulangan TBC, HIV dan AIDS.” Ungkap Ryan Setiawan.

Para pendiri  Yayasan Geratak Kabupaten Sambas adalah Profesional Adiksi, Pekerja Sosial, Pegiat/Aktivis dan Pemerhati Sosial.

“Kemudian kami sepakat untuk mendirikan LSM/Yayasan yang dapat menampung aspirasi, mencari solusi, dan bergerak bersama guna membantu mengentaskan permasalahan sosial yang ada.” Jelas Ryan.

Sesuai dengan Visi dan Misi bersama Yayasan Geratak Kabupaten Sambas untuk kemudian bisa mengaplikasikan lebih jauh dalam bidang kemasyarakatan khususnya terhadap issu/ fenomena Sosial dan Kesehatan terkait NAPZA, TBC, HIV dan AIDS.

VISI Yayasan Geratak Kabupaten Sambas adalah “Mewujudkan masyarakat yang Cerdas, Religi, Bijak dan Perduli terhadap Permasalahan Kesehatan dan Sosial Napza serta TBC, HIV dan AIDS di Kabupaten Sambas,” Tambahnya.

“MISI Yayasan Geratak Kabupaten Sambas adalah Membantu dan Mendukung Pemerintah Kabupaten Sambas dalam Program Pengurangan Dampak Buruk Napza dan Menyediakan Facility Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi Napza serta Penguatan Program serta Pemberdayaan Masyarakat terdampak TBC dan HIV – AIDS. Memfasilitasi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) bagi Kelompok Rentan dan Masyarakat umum terkait Program Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi Napza, serta Pencegahan Penanggulangan TBC dan HIV-AIDS. Memfasilitasi bantuan sosial untuk kelompok dan masyarakat rentan (korban) dan yang terdampak permasalahan sosial menyediakan layanan penjangkauan, pendampingan, rehabilitasi dan pasca rehabilitasi bagi korban dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Melaksanakan studi dan atau penelitian untuk pengembangan program dan kebijakan di Internal dan Eksternal Lembaga
Mediasi, inisiasi dan fasilitasi Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Pemerintah dalam Pengurangan Dampak Buruk Napza dan Pencegahan Penanggulangan TBC dan HIV-AIDS.” Terang Ryan.

Ryan juga mengungkapkan Tujuan Yayasan Geratak Kabupaten Sambas di dirikan dengan tujuan Keluarga Pengguna dan Penyalahguna Napza (narkoba) di Kabupaten Sambas agar mendapatkan akses yang cepat dan tepat untuk informasi rehabilitasi.

“Sebanyak-banyaknya Korban Pengguna dan Penyalahguna Napza secara Biopsikososial yang berkualitas di Kabupaten Sambas. Menyediakan tempat yang nyaman dan aman (safe house) bagi korban pengguna dan penyalahguna Napza yang sedang dalam proses pemulihan.

Mengimplementasikan program Pencegahan dan Penanggulangan TBC, HIV dan AIDS yang Komprehensif di Kabupaten Sambas.
Membangun jejaring dengan Stakeholder agar lebih peduli dan sadar agar koordinatif dan konstruktif di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional dalam rangka Penciptaan Lingkungan yang Kondusif bagi Penerima Manfaat Program.” Ungkap Ryan Setiawan. (ur/tsy)